MENUNGGU LANGIT TERBAKAR HILAL
Aku katakan pada rembulan
Sama dengan pijarmu malam ini
Tertutup belukar langit kelam kelabu
Suara suara terdengar berat
Angin dan udara pun berat
Pada ayat-ayat suci sama kita berharap
Juga sama sepertimu
Aku menabrak kabut kukuh buta
Malam ini kita sama redup
Enggan menangis enggan merintih
Menunggu bulan baru setelah penghabisan
Dan langit merah kala belukar di langit dibersihkan
Bagaimanapun juga
tetap berat menunggu
Tetap berat
Aku rindu gema insani yang paling sakral
ditunggu sang pengejar surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar